FENOMENA KETUAAN
Sambil terkantuk-kantuk kulangkahkan kakiku
Bergeletak punggung renta bumi yang terinjak
Nenek rembulan berkali-kali menguap panjang,
Matanya Nampak sangat letih
Saat menegurku sempat kulirik dua baris gigi yang tak penuh lagi
Tapi kecantikannya tetap terbayang
Dia memintaku agar berhenti barang sebentar
Untuk sekedar mendengarkan ceritanya
Adalah kisah tentang penyakit yang diderita si kakek matahari
Syaraf matanya tegang karena kebanyakan memandang kekejaman
Manusia yang menegangkan
Tekanan darahnya kian meninggi saking seringnya menahan amarah
Melihat keculasan dan kerakusan manusia
Telinganya tuli oleh pekikan-pekikan nafsu manusia yang tak tahu malu
Ketika nenek rembulan pamit untuk beristirahat
Bumipun merubah posisi tidurnya…
Bergeletak punggung renta bumi yang terinjak
Nenek rembulan berkali-kali menguap panjang,
Matanya Nampak sangat letih
Saat menegurku sempat kulirik dua baris gigi yang tak penuh lagi
Tapi kecantikannya tetap terbayang
Dia memintaku agar berhenti barang sebentar
Untuk sekedar mendengarkan ceritanya
Adalah kisah tentang penyakit yang diderita si kakek matahari
Syaraf matanya tegang karena kebanyakan memandang kekejaman
Manusia yang menegangkan
Tekanan darahnya kian meninggi saking seringnya menahan amarah
Melihat keculasan dan kerakusan manusia
Telinganya tuli oleh pekikan-pekikan nafsu manusia yang tak tahu malu
Ketika nenek rembulan pamit untuk beristirahat
Bumipun merubah posisi tidurnya…
20 Mei 2002
0 komentar:
Posting Komentar